Jadon Sancho dan Erik Ten Hag akan bertemu empat mata untuk membicarakan masa depan sang pemain. Hal ini terjadi setelah Ten Hag memberikan kritik secara terbuka kepada Jadon Sancho. Pelatih asal Belanda itu menganggap Sancho tak serius dalam berlatih. Bahkan, Sancho sempat akan dijual ke Arab Saudi meski pada akhirnya sang pemain tetap berada di United.
Hubungan antara Sancho dan Ten Hag sedang tidak baik – baik saja. Baik Sancho maupun Ten Hag punya argumentasi sendiri. Sancho merasa Ten Hag telah berbohong ke publik. Sementara Ten Hag bersikeras dengan pendapatnya bahwa Jadon Sancho tak menunjukkan semangat dalam latihan.
Komentar dari Ten Hag menjadi berita paling hangat di Inggris. Sancho langsung merespon dengan pembelaannya di media sosial. Hubungan antara pelatih dan pemain pun jadi renggang. Bahkan, Ten Hag sempat menyarankan agar United melego Sancho ke klub lain.
United sempat menerima tawaran dari salah satu klub Arab Saudi kepada Sancho. Namun sang pemain enggan pindah ke Arab Saudi. Ia memilih untuk tetap bertahan di Premier League dan berjuang untuk mendapatkan tempat di tim utama Setan Merah.
Permasalahan Jadon Sancho Dengan Ten Hag Diharapkan Selesai
Manajemen Manchester United akan menjadi jembatan antara Sancho dan Ten Hag. Keduanya akan dipertemukan empat mata dan diminta untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Harapannya, semua masalah sudah terselesaikan sebelum pertandingan melawan Brighton Hove Albion pada 16 September mendatang.
Sancho bukanlah pemain pertama yang bermasalah dengan Ten Hag di Premier League. Sebelumnya ada nama Cristiano Ronaldo yang juga memberikan kritik terbuka kepada Ten Hag. Alhasil, Ronaldo memilih hengkang dari United untuk gabung ke Al Nassr, klub Saudi Pro League. Atas nama masa depan, United lebih mendukung Ten Hag daripada Ronaldo.
Agar keharmonisan tim tetap terjaga, masalah antara Sancho dan Ten Hag memang harus segera diselesaikan. Jika berlarut – larut, kondusivitas tim bakal terganggu. Hal itu bisa berdampak besar terhadap permainan dari Manchester United sendiri. Manajemen tentu tak ingin hal ini terjadi